EcoBALL

Senin, 08 November 2010

Warga Yogya Sembelih Kerbau di Tugu

Posted by Haryo-no 16.49, under | No comments


Ritual syirik telah tejadi pukul 19.00 semalam di pelateran tugu jogja. kemudian kepala akan ditanam di wilayah hargobinangun pakem sleman,, dan daging akan dijadikan lauk pauk bagi pengungsi di maguwoharjo Paguyuban Tri Tunggal menyelenggarakan ruwat tolak bala dengan lakon Mahesa Lawung dan sesaji Raja Sonya, Senin (8/11) malam di pelataran Tugu Yogyakarta. Ruwatan ini digelar sebagai terapi kepanikan warga menghadapi bencana Gunung Merapi.

Pendiri Paguyuban Tri Tunggal, Romo Sapto mengaku, saat ini warga di DIY maupun Jawa Tengah tengah dilanda kepanikan yang luar biasa. Pasalnya, banyak para pengamat serta paranormal menilai, Yogyakarta akan hancur lebur diamuk Merapi.

"Jelas ini sangat meresahkan warga. Makanya, kita sembahkan Mahesa Lawung dengan Sesaji Raja Sonya untuk menepis prediksi para tokoh serta paranormal tersebut. Bahwa, anggapan mereka sama sekali tidak akan terbukti," ungkap Romo Sapto di sela ritual sakral tersebut.

Dipilihnya Tugu sebagai lokasi ruwat tolak bala ini karena landasan mikro kosmis Yogyakarta. Dimana Gunung Merapi, Tugu, Keraton serta Laut Kidul merupakan kesatuan mitologi serta kosmologi Yogyakarta. "Ini adalah simbol golong gilig. Jadi, sangat sakral bagi warga Yogyakarta," imbuh Romo Sapto yang memimpin ritual ini.

Sesaji dalam ritual ini meliputi seekor Kerbau jantan yang masih perawan, 9 ekor Ayam Jago Wiring Kuning serta 99 boneka dari gethuk lindri. Prosesi ritual diawali dengan kirab yang membawa sesaji tersebut dari Jetis menuju pelataran Tugu.

Sesampainya di pelataran Tugu kemudian dilakukan tarian sakral Srimpi dengan iringan Gending Jawa. Lalu, mantra Pala Cakra pun dilantunkan pemimpin ritual sembari menyembelih Kerbau dan Ayam Jago tersebut. Kerbau dan Ayam Jago yang disembelih, diambil kepala, kaki serta ekornya untuk dipendam di wilayah Kaliurang. Prosesi tersebut merupakan pamungkas dari ritual tolak bala ini.

"Diharapkan, dengan adanya sesembahan ini, dewa penjaga Merapi bisa tunduk dan tidak membuat murka dan bencana bagi masyarakat," pungkas Romo Sapto lihat beritanya di Okezone dan di KR Jogja

0 komentar:

Posting Komentar